KUBURAN JIWA
Hari hari terbelenggu mimpi buruk
Mengapa susah hilangkan sesak jiwa ini.
Mengapa sulit hilangkan pikiran itu dari otakku
Mengapa begitu lama sakit hati ini bersemayam
Mengapa didalam sini seakan bukan lagi jiwaku
Mengapa jiwa ini jadi curiga
Mengapa hati ini menjadi pemarah
Haruskah juga roh ini menyimpan benci dendam
Hari hari peperangan Jiwa dan Roh
Kebohonganmu itu terasa terlalu sakit
Kepurapuraanmu itu bagai menyandera jiwa sejati
Kemunafikanmu itu bagai mencemooh kejujuran
Berbagai alasanmu bagai lubang kubur jiwa
Pembenaran dirimu telak sungkurkanku ke lubang kubur jiwa
Kata kata manismu tak lebih dari gumpalan tanah penutup kubur
Kebersamaan itu kini tak lebih bunga tabur diatas kuburan jiwa
Hari hari mengubur Jiwa dan Roh
Kemana jiwa tawa candaku ?
Kemana roh bijak dan semangat ku ?
Kemana rasa percaya ku padamu ?
Kemana hari hari itu ? TERKUBUR ! TELAH KAU KUBUR DALAM KUBURAN JIWA !
Ditingkahi riuh rendah cemooh
Samar terdengar potongan kalimat tanpa lagi makna
“…hal hal yang baik, berbagi suka duka dan saling menguatkan…”
Dimanakah kalimat itu kini ? TERTULIS DI BATU NISAN KUBURAN JIWA
Jiwa dan Roh yang terkubur
Kini hanya menatapmu tajam..hai..Sang Penggali Kubur !
Kini tersenyum melihat tingkah polahmu..yang menari nari diatas kuburan jiwaku
Seakan ingin katakan :”inikah yang kau inginkan ?”
Jiwa dan Roh yang terkubur
Kini sedang menanti saat kebangkitannya
Untuk kembali bertahta dalam tubuh yang belum terkubur ini
(Mampang, 02 June 2007)
Leave a Reply