Aku Bulan, 27 tahun, bekerja di sebuah Bank Swasta di Bandung, sudah 2 tahun ini aku bertunangan dengan Ilham yg berprofesi seorang Engineer dan sedang menempuh program pasca sarjana, Karena itulah kami menangguhkan pernikahan kami agar Ilham bisa lebih konsentrasi menyelesaikan studynya. Hubungan kami bahagia apalagi kami tinggal dalam satu kota.
Suatu hari dipusat perbelanjaan, aku tengah berbelanja sendiri, Kerabatku menelepon , Ponakanku kecelakaan dan ada di RS, aku bergegas menyusuri anak tangga sampai aku bertabrakan dengan tubuh seseorang dan aku terjatuh, belanjaanku berantakan, hak sepatuku patah dan astaga coca cola ini tumpah membasahi kemejaku, aku tak berani mengangkat wajahku karena malu setengah mati, belum lagi sepatuku yang membuat kakiku terkilir, orang sekitar melihat sambil tersenyum .
Seseorang mendekati wajahku sambil berbisik, ” u Ok??” lalu aku coba mengangkat kepalaku, ah laki2 ini toh yg bertabrakan denganku, kesan pertama yg kulihat diwajahnya adalah tampan, aku tidak merasa takut padanya, entah apa yg kurasakan saat dia memapahku berjalan, berkenalan denganku, bahkan mengantarku pulang untuk menebus kesalahannya, di perjalanan kulihat dia begitu mengkhawatirkan kakiku yang cedera, dan berkali kali membujukku kerumah sakit, namun aku tak menggubrisnya. Setiba dirumah diapun mohon maaf pada keluargaku dan memberiku sebuah kartu nama dan akhirnya aku tau dia bernama Elfan seorang Dokter.
Keesokan harinya dia menghubungiku, yah 3 hari dia berturut turut dia memantau kakiku yang keseleo, Ya Tuhan singkat kata aku merasa tertarik padanya, aku enggan menerusi hubungan ini, aku sudah bertunangan aku tak boleh memikirkan dia, tapi entahlah aku tak sanggup untuk menolak ajakannya bertemu. Aku tak pernah mengatakan statusku , hingga dalam 6 Bulan aku dan dia benar benar jatuh cinta . Cinta yang berbeda yang kurasakan pada Ilham, dia begitu pasti bahkan bersedia menikahiku. Keluargaku mulai mencium hubunganku dgn elfan, dan akupun segera menyudahi hubungan terlarang itu , Aku memutuskan Elfan dan membongkar kebohonganku , terakhir kulihat dia menitikan air matanya dan memelukku seraya berkata” kenapa kamu sanggup melakukan ini, “aku bingung pada sikapnya dia marah tapi memeluk dan menciumku . sejak itu aku tak pernah mendengar kabarnya lagi.
Beberapa bulan kemudian aku dan Ilham mempersiapkan pernikahan kami, sampai Ilham menemukan foto foto kenanganku dan Elfan, Aku menjelaskan dan merajuknya, kukakatakan semua sudah berlalu, namun dia tak mau mendengar penjelasanku, dia marah besar bahkan emosinya tak terbendung lagi hingga dia menamparku. Entah kenapa hatiku sakit tak terkira, aku tau kesalahanku tapi tidakkah dia sadar betapa aku berjuang melepaskan cintaku ini hanya untuk kembali padanya.
Aku putuskan mencari Elfan di Kalimantan, Kudengar dia Praktek disana setelah hubungan kami kandas, Yaa Tuhan dia begitu Arif dan pemaaf, dia memaafkan kesalahanku, biarpun terluka asalkan aku bahagia. Dia dengan segala rasa bersalahnya menemui keluarga ku bahkan Ilham, dan mencari jalan terbaik bagi semua ini. Bahkan Ilham sempat memukulnya.
Akhirnya Memang Elfanlah Jodohku, kami menikah , manusia hanya berencana tapi Tuhan yg menentukan, aku memang sudah merasakan dia yang terbaik sejak pertama kali melihatnya. Bahkan Hubungan Elfan begitu baik dengan Ilham, ia tak merasa patah hati karena kami berdua menebus kesalahan kami dengan senantiasa menjadi sahabatnya. Sekarang kami sudah dikaruniai 4 anak, begitupun Ilham memiliki 3 anak, dan istrinya adalah Dokter yang dikenalkan suamiku. Terima kasih Tuhan atas jalan terbaik ini 🙂
Leave a Reply