Ketika Kau Melangkah Keluar Garis Lingkaran Kebenaran…
(Untuk kolegaku yang kubongkar kecurangannya)
Maafkan aku..teman!
Karena kau telah memilih untuk mengambil langkahmu…
Karena kau telah memilih memperkaya diri dengan menyalahgunakan jabatanmu…
Karena kau telah memilih untuk mengorbankan orang lain…
Karena kau telah memilih untuk mempertaruhkan harga dirimu…
Maafkan aku…teman!
Kau telah campakkan ketulusan dalam bekerja
Kau telah meludahi kejujuran dalam mengabdi
Kau telah mengangkangi tanggung jawab atas sebuah kepercayaan
Kau telah melangkah keluar garis lingkaran kebenaran
Maafkan aku…teman!
Kini kita saling berseberangan dan berhadapan
Kini kita berada pada posisi yang berlawanan
Maafkan aku…teman!
Bukan aku tidak menyayangimu sebagai teman
Bukan aku tak ingin menolongmu dalam masalah ini
Bukan aku ingin melihat kehancuran karirmu
Bukan aku hendak melupakan pertemanan yang pernah ada
Maafkan aku..teman!
Setiap helaan nafasku sudah terlalu sesak mencium busuk keserakahanmu
Denyut nadiku bergemuruh mendengar kesaksian tentang keangkuhanmu
Aku harus mengacungkan Pedang Keadilan tugas jabatanku
Aku harus mengusung Perisai Hati untuk membela kebenaran hakiki
Maafkan aku…teman!
Aku tak mampu melacurkan tugas jabatanku
Aku tak mampu menggadaikan kejujuran dan kebenaran
Aku tak mampu merekayasa alasan dan berbohong untuk selamatkanmu
Aku tak mampu berbuat apapun untuk meringankan hukumanmu
Maafkan aku…teman!
Aku hanya mampu berharap kau mau mempertanggungjawabkan perbuatanmu
Aku hanya mampu berharap kau berbesar hati untuk menerima segala konsekwensinya
Aku hanya mampu berdoa agar kau kuat menjalani hari hari gelapmu
Aku hanya mampu berharap agar kau dapat mengambil hikmah dari semua ini.
Maafkan aku…teman!
Aku hanya mampu bermimpi, semoga teman teman yang lain segera hentikan kecurangan
Aku hanya mampu berdoa, semoga kita kembali bersama dalam lingkaran kebenaran.
Maafkan aku…teman!
Semarang, 12 Februari 2007
Leave a comment